(L)ove with (D)ifferent (R)eligion
Diposting oleh manjokamana ,
Setinggi-tingginya kita
sekolah, sepanjang-panjangnya gelar kita nanti pasti akan ada saja pertanyaan2
yang membuat ijazah sekolah kita tidak berguna. Misalnya :
1.
Kenapa ular tidak punya kaki?
2.
Duluan mana telur atau ayam?
3.
Mana yang lebih cantik aku atau mantanmu sayang??
Hingga
akhirnya datanglah satu wanita yang sukses menambah daftar pertanyaan diatas. Bukankah
Jodoh di tangan Tuhan, tapi bagaimana jika keyakinan kita berbeda??
Namanya
Tami, kami bertemu di acara tahunan fans club sepakbola. Oh iya dia adalah
gadis cantik berhijab (sudah pernah saya bahas di artikel sebelumnya gadis
manis berhijab merah). Secara fisik memang Tami ini masuk criteria saya; Putih,
good looking, serta tidak berjenggot. Dan saat itu saya mulai suka dia.
Kok
cepat banget sukanya bro?? yah memang saya ini tipe cwo yang gampang skali
jatuh cinta. Dulu waktu SMA sama mas2 tukang ojek saja langganan yang antar
jemput saya bisa gampang suka dan jadi posesif. Kalo liat dia jemput orang lain
saya diamin dia seminggu gak bicara!! Dan kalo dia Tanya, jawabku; Pikir saja sendiri, dasar cwo gak pekaaa!! Wkwkwkw
Oke
abaikan 1 paragraf di atas. Dan saya masih normal.. sebagai cowo normal yang
suka cwe saya melakukan berbagai cara untuk pendekatan ke dia. Hingga akhirnya
saya bisa ajak jalan dia. Moment itu adalah salah satu moment paling
membahagiakan dalam hidupku.
![]() |
candid.. maaf mi |
Sejak
malam itu semua berjalan sebagaimana mestinya. Bicara lewat chat, bbm, sms. Semakin
hari semakin dekat. Tapi yang namanya cinta memang tidak bisa manusia
kendalikan, semakin lama bersama semakin cepat tumbuhnya. Seluruh hariku di isi
dgn Dia. Pagi bangun tidur, siang, sore, bahkan malam sampai ketiduran masih
berhubungan sama dia. Hari2ku menjadi berwarna, semangat kerja, dan semangat
untuk pulang dari kerja luar kota. Biar bisa ketemuan sama dia lagi.
Karena
perbedaan kita berdua banyak hal unik yang terjadi. Kalo hari minggu tiba saya
di ingatkan untuk pergi ke gereja, begitu juga sebaliknya saya selalu mengingatkan
dia untuk sholat (walau sebenarnya dia juga sudah ingat krn dia rajin 5
waktunya) hehehehe. Serunya perbedaan
kita ini semakin membuat kami saling mendukung dan membuat kami merasa lebih
toleran.
Tapi
seperti katah pepatah “ Tak ada Gaging Martin yang tak retak” disaat rasa
sayangku ke Tami semakin besar, ada kekuatiran yang semakin besar mengikutiku
juga. Yah betul mau dibawa kemana akhir kisah ini??
Dia
memang tidak pernah bicara soal masa depan Karena dia sadar hubungan kami tidak
mungkin diperjuangkan hingga ke pelaminan. Karena orang tua kami pasti
menentang perbedaan keyakinan dalam pernikahan.
Hingga
tiba saatnya dimana semua ini menjadi seperti yang saya takutkan. Disaat kita
berdua tidak bisa melangkah lebih, datanglah orang lain yang tidak bukan adalah
mantannya sebelum dia dekat dgn saya. Maka dilamarlah Tami. Padahal saat itu
saya sedang berjuang untuk hubungan kita tapi dia tidak sedikitpun
memperjuangakannya. hinggadan saya yang tidak punya kemampuan untuk berbuat
apa, hanya bisa diam dan sedih. Seraya merayakan dejavu patah hati terdahulu.
Patah
hati, tidak semangat kerja, itulah hari2 yang sekarang saya jalani. Tapi pertanyaannya
sampai kapan?? Masalah hati tidak ada yang tau untuk jatuh cinta lagi entah
kapan. Yang pasti Dia sekarang sudah bahagia dengan pilihannya. Tidak dengan
saya yang tidak bisa melanjutkan hubungan ini ke pelaminan.
Hingga
akhirnya dia mengirimkan pesan kepada saya yang intinya “Kamu pasti bisa
mendapatkan yang terbaik karena rencana Tuhan itu indah” tapi yang jadi
pertanyaan saya.
“Kalau
memang rencana Tuhan indah bagiku, tapi haruskah di dalamnnya ada kamu yang
memilih orang lain??”
Tapi
mau tidak mau, suka tidak suka, rela tidak rela saya harus melepasnya. Semoga dia
bahagia dengan pilihannya itu.
Jadi
kalo ada yang bertanya “Katanya Jodoh itu di tangan Tuhan, tapi bagaimana jika
keyakinan kita berbeda?” jawaban saya adalah “Ini bukan keyakinan antara
manusia dengan Tuhan. Ini adalah tentang keyakinan untuk tetap memperjuangkan
hubungan atau tidak. Jadi kalo memang joidoh sudah ditentukan Tuhan, kalo
manusianya tidak yakin dengan pilihannya itu pasti hubungan itu tidak akan
bertahan lama.
Terima
kasih sudah pernah menjadi bahagiaku. Kini kejarlah bahagiamu Mencintainya adalah
salah satu episode patah hati terindah yang pernah saya jalani. Kini tak ada
lagi penyesalan. Tidak jodoh sekarang mungkin jodoh beberapa tahun kedepan. Tidak
juga jodoh denganmu mungkin jodoh dengan adik perempuanmu..Hahahaha namanya
hidup tidak ada yang tempe..
bagi yang penasaran sama dia ini saya kasih fotonya.