PANTAI LABUANA BERSAMA DERU OMBAK YANG KURINDUKAN

Diposting oleh manjokamana ,



 
Halloo para pembaca blogku yang budiman, budigirl, dll. Rasanya sudah lama tidak jumpa dengan saya. Sebelum memulai cerita ini ijinkan saya atas nama pribadi beserta seluruh orang yang tidak saya kenal mengucapkan “Selamat Tahun Baru 2017” semoga di tahun yang baru ini kita semua diberikan berkat yang melimpah, kesehatan, kesuksesan dan JODOH (oke kalo ini buat saya, Ya Tuhan dengarlah doa Baim).

            Oke berhubung sudah banyak para puntung rokok yang marah2 karena cerita pantainya belum ada. Baiklah akan segera saya lanjutkan cerita ini. Banyak orang baik itu teman, sahabat, keluarga, mantan, setan yang nanya kenapa sudah jarang update artikel di blog? Yah memang saya akui sudah jarang karena kesibukan saya yang padat dan baru saja selesai syuting film Surga yang tak dirindukan 2, disana saya berperan jadi ketombenya Airin. #puuuuaaaaassss #okefokuskecerita

            Pukul 4 sore di tanggal 1 januari 2017 terbesit keinginan untuk jalan2 atau ngecamp buat 1 malam. Dan hal yang pertama terpikirkan langsung yaitu Pantai Labuana, karena untuk mendaki gunung sangat tidak mungkin karena libur kantor menyisahkan 1 hari lagi. Maka diputuskanlah untuk ke Labuana. Peralatanpun langsung saya persiapkan untuk 1 malam. Carrier, tenda, matras, kompor, nesting, dan logistic makanan, beserta pakaian ganti.

            Tepat pukul 7 malam sayapun berangkat sendiri menggunakan motor. Iya saya sendiri. Nekatkan?? Padahal pantainya saya tidak tau pasti letaknya. Yang saya tau itu terletak di daerah pantai barat. Berbekal niat untuk adventure yang sudah sange2nya sayapun beranikan diri pergi malam itu. Hanya ditemani aplikasi google maps pada hp yang saya masukan keywords pantai labuana. 

            Setelah kurang lebih 3 jam menyusuri jalan dan bertanya sana sini. Maka sampailah saya di sebuah desa bernama Labean Tanjung, Kec Balaesang, Kab Donggala. Yang dimana pantai Labuana terdapat di desa tersebut. Sayapun mencari rumah penduduk disekitar situ dan memohon ijin untuk memarkirkan motor saya dirumah penduduk. Oh iya bagi yang ini camping di pantai ini kalian bisa menitipkan kendaraan kalian di rumah2 warga sekitar. FYI ada yang sengaja memasang tarif untuk sekali parkir. Dan beruntungnya saya malam itu mendapatkan parkiran gratis. Walaupun saya sempat curiga jangan2 dikasih gratis biar saya bisa dijodohkan sama anak gadis mereka (pikiran itu sempat terbesit mengingat wajah saya yg rupawan ini) hehehehe.


            Sayapun langsung jalan ke pantai dan mencari spot bagus buat bangun rumah tangga tenda. Oh iya tips buat kalian yang ingin dirikan tenda di pantai. Pastikan pijakan kalian itu pasir, soalnya kalau pijakan kalian aspal berarti kalian lagi di jalan raya bukan di pantai. #apasih .. ooke fokus tips yang benar ialah pastikan lokasinya agak jauh dari bibir pantai mengingat siklus pasang surutnya air laut. Kamu pasti tidak mau pas bangun tidur tendanya sudah masuk krn kena air pasang.

            Sekitar pukul 12 malam tendapun berdiri, saya sudah selesai semua pekerjaan. Dan saatnya waktu untuk bersantai. Pada malam itu di pantai labuana saya tidak sendiri, karena ada 1 rombongan juga yang camping disitu berjumlah 3 tenda. Yah walaupun lokasinya agak berjauhan dari tenda saya. Kalau kalian mau tau berapa jauh jaraknya. Pokoknya jauh, sejauh hubungan kami sejak dia lebih pilih untuk bersama dengan pria lain. #ciecurhat #gagalmoveon


Tapi bro tidak takut camping sendiri??? Apa enaknya?? Jawabku. Kenapa harus takut, sebab saya lebih takut Tuhan. #anakgereja #ciepesanmoral. Btw camping sendiri itu enak coy.. disana kita bisa belajar mandiri, kita bisa mengukur seberapa kuat kita dalam menyelesaikan masalah, dan mengambil keputusan saat lagi sendiri. Kita juga bisa introspeksi diri kita. Apalagi kalau kita berada di tempat indah, nan sepi seperti itu. Satuhal yang tidak akan terlupakan adalah menghabiskan malam ditemani deburan ombak malam yang menenangkan jiwa. #aseekkk


            Dan mentaripun tiba, saya terbangun dari tidur dengan niat untuk langsung main air. Tapi niat untuk langsung cepat2 nyebur di air saya urungkan karena tak berapa lama hujanpun turun dengan begitu derasnya membasahi bumi. Untungnya pasir2 pantai langsung bisa menyerap setiap air hujan yang jatuh sehingga tidak menimbulkan kenangan-kenangan air disekitar tendaku. (genangan broooo).


            Hujanpun awetnya sampai siang dan saya hanya bisa memasak dalam tenda untuk buat sarapan. Setelah selesai sarapan dan hujannyapun berhenti. Tak mau menyianyiakan waktu lagi saya langsung main air. Tapi sayang seribu sayang waterproof case camera saya tidak ada . ternyata belum di kembalikan teman sewaktu dia pinjam lalu. BANGKEEEE!!!!.. meskipun sempat hujan, tapi pemandangan yang diberikan pantai labuana ini begitu indah. Dengan hamparan pasir putih bersama warna air laut yang mempunyai gradasi warna menjadi suatu paket yang lengkap bagi kalian pecinta pantai. Pokoknya recommended lokasinya. Tapi ingat kemanapun kalian pergi, pulangnya jangan lupa bawa kembali sampah kalian. 


            Waktupun begitu cepat berlalu sorepun menyapa saya. Dan itu tandanya saya harus bersiap untuk pulang lagi ke Palu. Packing barangpun dilakukan. Tapi disela-sela packing muncul seonggok bapak2 yang tanpa dikomando langsung membantu saya packing. Setelah ngobrol panjang x lebar di dapatlah identitas si bapak. Namanya Pak Raffi, warga sekitar yang biasa menjadi guide bagi pengunjung disini. Memang dasarnya orang baik, walau belum kenal lama si bapak langsung mau membantu saya packing. Untungnya saya tidak jatuh cinta ke pak Raffi karena saya liat sudah ada cincin kawin di jarinya. Wkwkwkw.. pak Raffi pun berpesan kalau mau kesini lagi bisa hubungi dia (dia berikan no hpnya) supaya nanti dia siapkan ikan segar untuk di bakar. Dalam hatiku bapak ini baik sekali, ternyata masih ada orang sebaik ini di jaman sekarang. Saran buat yang biasa adventure ke tempat2 baru. Kalian jangan pernah malu untuk bergaul dengan penduduk sekitar. Karena masih banyak orang baik disekitar kita. Dan sayapun berpamitan pada pak Raffi untuk melanjutkan perjalanan pulang saya.

Foto bersama Pak Raffi

            Inilah kisah perjalanan pertama saya di tahun 2017 ini. Terima kasih pantai labuana yang sudah memberi kenangan awal tahun yang indah. Berjanji untuk kembali lagi kesini satu saat nanti.. #manjokamana
           
Bersama Anak2 Sekitar




Profil Singkat

Nama Lengkap "Ardi Junction Supit", kadang cwe2 susah membedakan mana Ardi mana Adipati Dolken...

Pria (sedang berusaha) mapan, 26 tahun, Masih single bukan krn bapilih tapi krn kalah waktu di pilih.

Cuma batulis apa yang suka mo tulis, kadang bakusedu, kadang sampe bacurhat. kalo ngoni suka yah syukur, kalo nda suka yah makase so sempat baca tape tulisan..


IG : manjokamana
Path : AJ Supit
Email : manjokamana@gmail.com
SMS : 0853-4000-6869 (Stephanie)