KISAH DIBALIK MESJID TERAPUNG #palupart2
Diposting oleh manjokamana ,
Baiklah saya
akan melanjutkan catatan perjalanan waktu mengunjungi kota Palu pada September
2015. Mungkin saat anda bepergian ke suatu daerah apa yang ada di benak anda
saat sampai disana? Apakah ingin mengunjungi tempat wisata, pusat perbelanjaan,
pusat kuliner, tempat pijat ++ (untuk
yang ini cukup yang dewasa saja), ato bahkan rumah ibadah. Dan pada kesempatan
kali ini saya ingin berbagi pengalaman saat mengunjungi sebuah rumah ibadah
yang mungkin sudah menjadi salah satu ikon kota Palu.
Berawal dari rasa penasaran saya
akan keindahan arsitektur dari Mesjid ini. Sehingga saya memberanikan diri
untuk mengunjunginya pada kesempatan ini. Memang tak banyak yang tahu (selain
warga palu) kalo di Palu terdapat mesjid terapung yang dibangun di atas
permukaan laut. Walaupun beberapa mesjid di daerah lain sudah terlebih dahulu
di bangun terapung di atas laut. Meskipun demikian mesjid ini memiliki
keunikan tersendiri.
Pada awalnya saya hanya berniat
untuk mengambil gambar dari luar, tapi setelah dipikir-pikir tanggung sudah
datang kesini tapi tidak masuk kedalam. Dengan bermodal nekat dan kesotoyan karena saya tidak tahu tata
tertib untuk masuk ke rumah ibadah umat muslim. Tapi ternyata saya dipandu oleh
anak-anak kecil yang lagi duduk di depan pintu masuk lokasi masjid itu.
Begitu masuk ke kawasan mesjid ada
perasaan lain men.. Hati saya bergetarrr dan entah kenapa rasanya ingin pindah
agama.. hihihi. Tapi niat saya hilangkan karena saya belum rela titit yg kecil
keren ini harus di sunat. Yah sudah
akhirnya saya jalan2 sambil melihat banyak orang yang datang untuk berfoto
dengan background mesjid ini.
Dan bagi yang bertanya nama mesjid
ini apa? Oke sabar.. nama mesjidnya adalah
“Arqam Bab Al Rahman” mesjid ini terletak di kelurahan Lere, Palu Barat.
Dan mesjid yang indah ini dibangun oleh seorang pengusaha sukses bernama
Muhammad Hassan Bajamal dan diresmikan
langsung oleh Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola.
Katanya mesjid ini dibangun untuk
menghilangkan kemaksiatan yang biasa terjadi di sekitaran daerah situ. Untuk yang
belum tahu dulu sebulum mesjid itu dibangun di sepanjang pantai itu terdapat
pusat hiburan malam café remang-remang yang berjejer di situ dan juga
berhubungan langsung dengan lokalisasi Pantai talise dimana banyak PSK yang
menjajakan diri disana. Pengalaman saya beberapa tahun lalu memang pernah
mengunjungi salah satu café remang2 di daerah itu. Yah walaupun waktu itu di
ajak saudara saya. Hahaha. Tapi saat itu saya syukur bisa menjaga kehormatan
saya dari godaan. #sokkuat #masihcupu
Mesjid yang berjarak 30 meter dari
bibir pantai, dan bangunannya berdiri kokoh diatas lebih dari 25 tiang
penyangga. Tiang-tiang ini dapat terlihat saat air laut surut. Dan jika air
laut pasang mesjid ini sakan-akan terapung di atas permukaan laut. Dan mesjid
ini akan terlihat lebih indah saat malam hari karena dipasangi lampu 7 warna
sehingga kubahnya berwarna-warni bergantian selang beberapa detik.
Menurut saya mesjid seindah ini
sangat disayangkan kalau hanya dikunjungi untuk sekedar berfoto dan tidak
berdoa disitu. Saya saya yang non muslim rasanya ingin berdoa bersyukur atas keindahan ini.
Mungkin ini akan menjadi salah satu destinasi anda baik itu buat
beribadah bagi tmn2 muslim saat berkunjung ke kota Palu. Mohon maaf apabila
terjadi salah penulisan nama dalam postingan ini. Untuk catatan perjalanan trip
ke Palu masih akan bersambung di artikel selanjutnya. Makanya sering2lah
kunjungi blog ini untuk mendapatkan update terbaru. Thanks!! #manjokamana (ajs)
![]() |
Hasil Candid. Duuh si mba oranye jadi pengen halalin mba deh ;) |
![]() |
its me ajs! |
Posting Komentar